REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa menyesalkan keputusan Kosovo membuka kedutaan besarnya untuk Israel di Yerusalem. Langkah itu berseberangan dengan sikap perhimpunan Benua Biru yang memandang Yerusalem sebagai wilayah pendudukan.
"Ini adalah keputusan yang disesalkan karena keputusan ini memisahkan Kosovo dari posisi Uni Eropa terkait Yerusalem," kata juru bicara Komisi Eropa untuk urusan luar negeri Peter Stano dalam konferensi pers pada Selasa (2/2), dikutip laman Anadolu Agency.
Dia mengungkapkan, semua kedutaan besar negara anggota dan delegasi Uni Eropa untuk Israel berada di Tel Aviv. Selain karena menjadi keputusan bersama para menteri luar negeri Uni Eropa, hal itu sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Stano kembali menekankan bahwa solusi akhir untuk Yerusalem harus dicapai melalui negosiasi langsung antara Israel dan Palestina. Kosovo dan Israel resmi menjalin hubungan diplomatik pada Senin (1/2) lalu.