Rabu 03 Feb 2021 14:53 WIB

Eropa Berusaha Tarik AS Kembali ke Kesepakatan Nuklir Iran

Sejak AS hengkang, Iran mulai tak mematuhi satu per satu komitmen perjanjian nuklir

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Pembangkit listrik tenaga nuklir Iran.
Foto: google.com
Pembangkit listrik tenaga nuklir Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa berupaya menarik kembali Amerika Serikat (AS) ke dalam kesepakatan nuklir Iran atau dikenal dengan istilah Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Sejak AS hengkang, Iran mulai tak mematuhi satu per satu komitmen dalam perjanjian tersebut.

"Utusan Tinggi (Uni Eropa) Josep Borell sebagai koordinator kesepakatan nuklir bekerja sangat keras dan dia selalu berhubungan dengan mitra dari negara-negara peserta JCPOA, juga dalam pemerintahan baru (AS), dengan prioritas untuk memastikan kemungkinan kembalinya AS ke kesepakatan dan mengembalikan Iran dengan kepatuhan penuh,” kata Juru Bicara Uni Eropa Peter Stano saat diwawancara Al Arabiya, Selasa (2/2).

Baca Juga

Stano mengakui bahwa Iran memang mulai mengendurkan kepatuhannya terhadap JCPOA. Namun dia menyebut Teheran masih jauh dari pelanggaran penuh. Artinya, masih banyak elemen dalam JCPOA yang ditaati Iran.

“Untuk menjaga agar ada pelanggaran penuh, Iran perlu melakukan langkah-langkah yang lebih dramatis. Bagi kami yang terpenting adalah penilaian Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang masih memiliki akses penuh, yang masih bisa memverifikasi segala sesuatu yang perlu diverifikasi berdasarkan kesepakatan," kata Stano.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement