REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Media pemerintah Ethiopia mengatakan pihak berwenang menangkap 15 orang atas rencana untuk menyerang kedutaan Uni Emirat Arab (UAE) di ibu kota, Addis Ababa. The Ethiopian Press Agency (EPA) pada Rabu mengutip pernyataan dari Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISS) yang mengatakan para tersangka sedang bekerja atas arahan orang asing.
Menurut pernyataan yang juga dikutip dalam laporan berita FANA, sejumlah senjata, bahan peledak, dan dokumen disita selama operasi itu. “Kelompok itu mengambil misi dari kelompok teroris asing dan bersiap untuk menimbulkan kerusakan signifikan, termasuk nyawa manusia” kata EPA, dilansir Aljazirah, Kamis (4/2).
Belum ada komentar langsung dari kementerian luar negeri UEA atau kedutaan besarnya di Addis Ababa. EPA juga menyebut kelompok tersangka kedua berencana menyerang misi diplomatik UEA di negara tetangga Sudan. Sampai saat ini belum ada komentar langsung dari otoritas Sudan. Namun yang jelas, NISS sedang bekerja dengan otoritas Sudan.
FANA mengutip pernyataan yang mengatakan seorang pria bernama Ahmed Ismael, yang merupakan pemimpin kelompok teroris dan penduduk Swedia, ditangkap di Swedia sebagai akibat dari pertukaran informasi dengan layanan keamanan Eropa, Afrika, dan Asia. UEA telah memainkan peran diplomatik utama dalam membawa musuh lama Ethiopia dan Eritrea sejak Abiy Ahmed menjadi perdana menteri Ethiopia pada tahun 2018.