REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Belanda akan memperkenalkan alat tes rapid napas Covid-19 atau SpiroNose ke situs-situs pengujian untuk mempercepat proses pengujian Covid-19. Pada pekan ini, fasilitas pengujian di Amsterdam menjadi yang pertama mulai menggunakan alat yang dihirup untuk mengecek kemungkinan infeksi Covid-19 dalam satu menit tersebut.
Pakar penyakit menular Mariken van der Lubben dari layanan kesehatan kota Amsterdam mengatakan, setelah berbulan-bulan dilakukan uji coba, otoritas kesehatan Belanda menyimpulkan bahwa SpiroNose dapat diandalkan dalam kasus hasil tes negatif. “Jika Anda diuji secara negatif, maka itu hasil yang sangat dapat diandalkan dan Anda bisa pergi,” ujar Van der Lubben, dilansir dari Reuters, Jumat.
Dia menerangkan, ketika seseorang yang dites menunjukkan hasil positif, maka perlu mengikuti tes polymerase chain reaction (PCR) reguler untuk memastikan infeksi yang terdeteksi memang disebabkan oleh Covid-19 atau bukan.
Diketahui, layanan kesehatan Belanda telah memesan sekitar 1.800 alat tes rapid napas Covid-19 dan berencana memperkenalkannya ke berbagai fasilitas pengujian di seluruh negeri dalam beberapa bulan mendatang. “Ini adalah teknologi yang menjanjikan, terutama karena kecepatannya, Anda bisa mendapatkan hasil dalam satu menit,” terang ahli virologi Belgia, Marc Van Ranst.
Namun, meski itu merupakan suatu kemajuan, Van Ranst mengungkapkan belum bisa menyebut alat rapid tes napas Covid-19 merupakan alat yang prospek ke depan. “Kami belum memiliki hasil yang cukup untuk dengan tegas mengatakam ini adalah masa depan,” kata dia.
Van Ranst menuturkan, periode tes Covid-19 yang panjang yang membandingkan tes napas dengan tes PCR akan diperlukan untuk melihat tes tersebut bisa atau tidak membuat perbedaan antara berbagai jenis virus. Perusahaan teknologi kesehatan Belanda Breathomix yang awalnya mengembangkan alat untuk mendeteksi asma dan kanker paru-paru menyampaikan telah mengumpulkan data untuk menemukan kemungkinan infeksi Covid-19.
“Dalam beberapa bulan terakhir kami telah mengukur ribuan pasien dengan corona dan orang yang tidak memiliki corona, jadi kami tahu bagaimana profil napas rata-rata orang dengan corona dengan orang-orang tanpa corona,” kata Eksekutif Breathomix Rianne de Vries.
Breathomix sedang menyelidiki opsi untuk menggunakan SpiroNose di perusahaan atau sekolah, kata De Vries, untuk membantu mereka menciptakan lingkungan yang aman.
Tetapi, lanjutnya, alat tersebut tidak akan menawarkan solusi langsung untuk membuka kembali tempat bagi banyak penonton karena setiap tes membutuhkan waktu 2-3 menit dari awal hingga selesai. Mesin juga sensitif terhadap alkohol, asap, dan faktor pengganggu lainnya dalam napas seseorang.