Sabtu 06 Feb 2021 17:58 WIB

China Setujui Vaksin Sinovac untuk Masyarakat Umum

Sebelumnya Sinovac sudah digunakan untuk program vaksinasi yang berjalan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Seorang wanita mendapat suntikan vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotech.
Foto: AP/Carla Carniel
Seorang wanita mendapat suntikan vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotech.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Produsen vaksin China, Sinovac Biotech, mengatakan regulator China menyetujui vaksin Covid-19 mereka digunakan untuk masyarakat umum. Ini kedua kalinya pemerintah China memberi lampu hijau bagi vaksin virus corona untuk masyarakat.

Pada bulan Desember lalu China sudah menyetujui vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm). Sebelum disetujui pada Sabtu (6/2) China sudah menggunakan vaksin Sinovac dan Sinopharm dalam program vaksinasi yang sedang berjalan.

Baca Juga

Program vaksinasi China menyasar kelompok-kelompok rentan penularan seperti orang lanjut usia dan petugas medis. Dalam siaran persnya Sinovac mengatakan Indonesia, Turki, Brasil, Cile, Kolombia, Uruguay dan Laos sudah memberikan otorisasi pada vaksin yang dikembangkan Sinovac Life Sciences.

Sinovac menambahkan persetujuan ini diberikan berdasarkan hasil uji coba klinis tahap akhir yang digelar selama dua bulan. Data analisis akhir masih belum diperoleh.

Sebelumnya China mengumumkan rencana untuk mengirimkan 10 juta dosis vaksin virus corona ke negara-negara berkembang. Vaksin tersebut akan didistribusikan melalui fasilitas distribusi vaksin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Covax.

Rabu (3/2) juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan langkah ini bagian dari respons China pada permintaan WHO. Pasalnya negara-negara berkembang sedang berusaha mengisi kekurangan vaksin yang diprediksi akan berlangsung hingga Maret.

Wang mengatakan kebijakan ini sangat penting bagi China untuk memastikan vaksin didistribusikan dengan adil. Serta bagian dari upaya Beijing mempromosikan kerja sama internasional dalam mengatasi pandemi virus corona.

Sementara di dalam negeri, China sedang menghadapi skandal pemalsuan vaksin Covid-19. Polisi Negeri Tirai Bambu menangkap lebih dari 80 orang anggota kelompok kriminal yang memproduksi dan menjual vaksin Covid-19 palsu. Mereka tidak hanya menjualnya di dalam negeri tapi juga ke luar negeri.

Kantor berita Xinhua melaporkan polisi di Beijing, Jiangsu dan Shandong menangkap kelompok yang diketuai seseorang bernama Kong. Kelompok itu memproduksi vaksin palsu yang berisi larutan garam sederhana, dilansir dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement