REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Afghanistan menerima 500 ribu dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca dari India pada Ahad (7/2). Itu merupakan paket vaksin pertama yang diterima Afghanistan.
Sebelum digunakan, vaksin tersebut harus terlebih dulu mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kepala program imunisasi di Kementerian Kesehatan Afghanistan Ghulam Dastagir Nazari mengungkapkan dosis-dosis vaksin akan disimpan di Kabul sampai otorisasi diterima.
“Proses sertifikasi (WHO) sedang berlangsung dan mudah-mudahan sepekan selesai dan proses vaksinasi akan dimulai di 34 provinsi,” kata Nazari. Dia menyebut untuk gelombang pertama vaksinasi, ada beberapa kelompok yang diprioritaskan yakni petugas kesehatan, anggota pasukan keamanan, guru, dan pegawai pemerintah.
Vaksin AstraZeneca yang diterima Afghanistan diproduksi oleh Serum Institute of India (SII). SII memproduksi vaksin Oxford-AstraZeneca untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Menurut Nazari, Cina juga berencana mengirim 200 ribu dosis vaksin untuk negaranya.
Sejumlah pejabat Afghanistan menyebut Covax juga akan menyediakan vaksin untuk 20 persen penduduk dari 38 juta populasi di negara tersebut. Covax adalah program yang dipimpin WHO dan bertujuan menyediakan 20 persen vaksin Covid-19 gratis bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Baca juga : Dukungan Masyarakat Kunci Keberhasilan Vaksinasi Covid-19
Sejauh ini Afghanistan telah mencatatkan 55.335 kasus Covid-19 dengan korban meninggal sebanyak 2.410 jiwa.