REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI--India telah menyetujui pengiriman vaksin Covid-19 ke Kamboja dan berencana untuk memasok negara-negara Mongolia dan Kepulauan Pasifik. Rencana itu semua merupakan bagian dari diplomasi vaksin yang semakin meluas dari New Delhi.
Utusan India untuk Phnom Penh, menyatakan negara itu telah menyetujui 100.000 dosis untuk Kamboja secara mendesak menyusul permintaan kepada Perdana Menteri Narendra Modi dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. Phnom Penh adalah sekutu penting Beijing, yang diharapkan menyediakan satu juta dosis vaksin Covid-19, terutama yang dikembangkan oleh perusahaan negara Sinopharm.
"Pasokan telah dijamin melalui Serum Institute of India meskipun ada permintaan bersaing yang tak terhitung banyaknya dari negara-negara mitra dan komitmen kami terhadap populasi domestik kami,” kata Duta Besar India, Devyani Khobragade.
India telah memberikan dosis vaksin kepada Myanmar, Bangladesh, Nepal, Sri Lanka dan Maladewa. Upaya ini untuk membantu mereka memulai dengan pekerja garis depan sebagai bagian dari inisiatif Persahabatan Vaksin.
Baca juga : FPI Tengah Dibranding Teroris, Pakar: Sulit Dibuktikan
Sebelum pengumuman rencana pendistribusian besar itu, India mengirimkan 500.000 dosis vaksin AstraZeneca ke Afghanistan. Dosis tersebut merupakan pertama kali tiba di negara yang dilanda perang itu dan masih menunggu persetujuan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengelolanya.
India telah menginvestasikan jutaan dolar di Afghanistan selama bertahun-tahun dalam upaya ekspansif yang dipandang sebagai langkah melawan pengaruh saingan berat Pakistan di negara itu. “Vaksin diberikan atas dasar hibah,” kata sumber pemerintah.
Sejauh ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Anurag Srivastava, menyatakan India telah memasok 15,6 juta dosis vaksin ke 17 negara baik melalui sumbangan atau kontrak komersial.
Kiriman terbaru akan diterbangkan ke Mongolia, negara Karibia dan negara bagian Kepulauan Pasifik dalam beberapa minggu mendatang. "Pasokan dari luar masih dalam proses, tergantung ketersediaan dan kebutuhan dalam negeri,” ujarnya.
Berusaha untuk mencuri perhatian raksasa Asia saingan Cina, India berjanji untuk memberikan dosis AstraZeneca PLC buatan lokal ke banyak negara. Pemerintah Modi telah sebelumnya memberikan jutaan dosis vaksin tersebut kepada negara-negara sekitarnya, bahkan ketika program imunisasi domestiknya baru saja dimulai.
Baca juga : Demokrat: Respons Mensesneg Tanggapi Surat AHY Keliru
Modi menggunakan kekuatan India sebagai pembuat vaksin terbesar di dunia untuk berbagai penyakit guna meningkatkan hubungan regional dan melawan dominasi politik dan ekonomi Cina.
Negara yang memiliki beban kasus virus korona tertinggi kedua di dunia ini berencana untuk mengimunisasi 300 juta orang pada Agustus. Rencana itu memvaksinasi sekitar 3 juta petugas kesehatan dalam dua minggu pertama dimulai pada 16 Januari dan perlu meningkatkan kecepatan untuk memenuhi target pada musim panas.