Senin 08 Feb 2021 21:11 WIB

Oman Perpanjang Penutupan Perbatasan

Kasus Covid-19 di Oman masih terus meningkat.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Oman memperpanjang penutupan perbatasannya untuk waktu yang tak ditentukan. Hal itu karena masih meningkatnya kasus baru Covid-19.

"Demi keselamatan masyarakat umum, telah diputuskan untuk memperpanjang penutupan perbatasan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sampai pemberitahuan lebih lanjut karena jumlah kasus (Covid-19) masih meningkat," kata Kementerian Kesehatan Oman pada Senin (8/2), dilaporkan Oman News Agency.

Baca Juga

Kendati demikian, warga Oman yang memiliki masalah medis menginginkan pemerintah turut menerapkan karantina wilayah (lockdown). Mohammed Al Lawati, seorang warga berusia 72 tahun yang baru saja pulih dari serangan jantung baru-baru ini mengungkapkan, pada Senin terdapat 316 kasus baru Covid-19.

"Kita memiliki kasus harian di bawah 200 selama sekitar satu bulan atau lebih, yang berarti banyak orang tidak mematuhi aturan keselamatan. Jika terus seperti ini selama sisa minggu ini, kita memerlukan lockdown untuk menjinakkan jumlah infeksi," ujar Al Lawati.

Oman terakhir kali melaporkan lebih dari 200 kasus Covid-19 dalam satu hari adalah pada 21 Desember tahun  lalu, yakni sebanyak 264 kasus. Pekan lalu Menteri Kesehatan Oman Dr Ahmed Al Saeedi mengesampingkan opsi penerapan lockdown. Namun langkah itu tetap dipertimbangkan.

Oman mulai menutup perbatasannya selama sepakan pada 18 Januari. Keputusan itu diambil setelah menyeruaknya kabar tentang penyebaran varian baru SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. Sejak saat itu, Oman terus memperpanjang penutupan perbatasannya.

Pada Ahad (7/2) lalu, Oman memulai fase kedua vaksinasi Covid-19. Hal itu dilakukan setelah ia menerima 100 ribu dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi Serum Institute of India. Kampanye vaksinasi di sana dimulai pada 7 Desember tahun lalu. Oman menginokulasi 30 ribu warganya dengan vaksin Pfizer-BioNTech.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement