Selasa 09 Feb 2021 18:00 WIB

Jumlah Kelahiran di China Turun 15 Persen Selama Pandemi

Ketidakpastian ekonomi akibat Covid-19 semakin membebani keputusan punya anak

Red: Nur Aini
 Orang tua bertemu anak-anak mereka yang tiba dengan bus dari taman kanak-kanak, di Wuhan, Cina, 31 Desember 2020 (dikeluarkan 01 Januari 2021). Kehidupan di Wuhan, kota di China berpenduduk lebih dari 11 juta, yang hampir setahun lalu menjadi episentrum wabah virus corona, kembali normal.
Foto: EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
Orang tua bertemu anak-anak mereka yang tiba dengan bus dari taman kanak-kanak, di Wuhan, Cina, 31 Desember 2020 (dikeluarkan 01 Januari 2021). Kehidupan di Wuhan, kota di China berpenduduk lebih dari 11 juta, yang hampir setahun lalu menjadi episentrum wabah virus corona, kembali normal.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Jumlah kelahiran baru di China turun 15 persen pada 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan munculnya penyakit virus corona baru (Covid-19), yang mengganggu ekonomi dan membebani keputusan untuk berkeluarga. Hal itu menurut Kementerian Keamanan Publik.

China mengalami kelahiran baru sebanyak 10.035 juta tahun lalu, kata kementerian itu pada Senin (8/2), turun dibandingkan dengan 11,79 juta kelahiran pada 2019.

Baca Juga

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pasangan enggan memiliki anak karena peningkatan biaya perawatan kesehatan, pendidikan, dan perumahan. Penghapusan pada 2016 tentang kebijakan satu anak yang sebelumnya berlaku selama puluhan tahun tidak memberikan banyak dorongan bagi angka kelahiran di negara itu.

Ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19 tahun lalu semakin membebani keputusan untuk memiliki anak, memperpanjang penurunan kelahiran jangka panjang di negara berpenduduk paling padat tapi cepat menua di dunia itu. Sekitar seperlima warga negara China berusia 60 ke atas atau sekitar 250 juta orang.

Penuaan yang cepat akan menciptakan hambatan kebijakan bagi para pemimpin China karena mereka berjanji menjamin perawatan kesehatan dan pembayaran pensiun. Biro Statistik Nasional China diperkirakan akan merilis data resmi populasi 2020 pada akhir Februari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement