Sabtu 13 Feb 2021 10:30 WIB

Prancis, Jerman, Inggris Kecam Produksi Logam uranium Iran

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menolak pernyataan E3

Pria berjalan dengan latar mural bendera Iran.  Pemerintah Iran berencana untuk memperkaya uranium hingga 20 persen di fasilitas nuklir bawah tanah Fordo secepat mungkin.
Foto: EPA
Pria berjalan dengan latar mural bendera Iran. Pemerintah Iran berencana untuk memperkaya uranium hingga 20 persen di fasilitas nuklir bawah tanah Fordo secepat mungkin.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS  -- Prancis, Jerman, dan Inggris pada Jumat menyalahkan keputusan Iran untuk memproduksi logam uranium yang mereka sebut melanggar komitmen Teheran kepada komunitas internasional. Pengawas nuklir PBB mengatakan pekan ini bahwa Iran telah menindaklanjuti rencananya untuk membuat logam uranium yang menurut Teheran akan digunakan untuk membuat bahan bakar untuk reaktor penelitian. Bahan bakar itu juga dapat digunakan dalam senjata nuklir.

Langkah tersebut dinilai merupakan pelanggaran terbaru Iran atas kesepakatan nuklir 2015 dengan negara-negara besar dunia. Teheran memulai pelanggaran bertahap terhadap pakta nuklir, yang juga dikenal dengan akronim JCPoA, setelah Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan tersebut pada 2018. AS juga memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran.

"Kami sangat mendesak Iran untuk menghentikan kegiatan ini tanpa penundaan dan tidak mengambil langkah baru yang tidak patuh pada program nuklirnya. Dalam meningkatkan ketidakpatuhannya, Iran merusak kesempatan untuk diplomasi baru untuk sepenuhnya mewujudkan tujuan JCPOA “ kata tiga negara Eropa itu, yang juga disebut sebagai E3.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menolak pernyataan E3. Ia mengatakan, posisi Iran dalam melanggar pakta itu sejalan dengan paragraf 36 dari kesepakatan yang mengatur tindakan satu pihak. "Apakah mitra E3 kami pernah membaca paragraf 36 dari JCPOA & banyak surat Iran atas dasar itu ?," kata Zarif di Twitter.

"Dengan logika apa tanggung jawab Iran untuk menghentikan langkah-langkah perbaikan yang dilakukan setahun penuh setelah AS menarik diri dari dan terus melanggar JCPOA? Apa yang telah E3 lakukan untuk memenuhi tugas mereka?," katanya.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement