REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Dua anak harimau putih di Kebun Binatang Lahore, Pakistan, diduga mati akibat terinfeksi Covid-19. Kejadian tersebut memicu kemarahan aktivis pelindung hewan.
Dua anak harimau putih itu mati pada 30 Januari lalu. Mereka sempat menjalani pengobatan panleukopenia kucing, penyakit yang menyerang sistem kekebalan kucing dan cukup umum di Pakistan. Namun setelah diautopsi, barulah diketahui bahwa paru-paru mereka infeksi dan rusak parah.
Ahli patologi menyimpulkan kedua anak harimau putih itu mati akibat Covid-19. "Setelah kematian mereka, pengelola kebun binatang melakukan tes terhadap semua petugas, dan enam dinyatakan positif, termasuk satu petugas yang menangani anak harimau tersebut," kata Wakil Direktur Kebun Binatang Lahore Kiran Saleem, Sabtu (13/2).
Menurutnya, hasil tes tersebut memperkuat temuan autopsi. "Anak-anak harimau itu mungkin tertular virus dari orang yang menangani dan memberi mereka makan," ujarnya.
Pendiri Justice for Kiki Animal Rescue and Shelter Zulfishan Anushay mengkritik tajam kejadian tersebut. "Dua anak harimau putih terakhir telah mati di kebun binatang Lahore dan sekali lagi kelalaian manajemen dan pihak berwenang muncul," ucapnya.
Anushay mengatakan harimau putih adalah satwa langka. Mereka membutuhkan habitat dan lingkungan khusus untuk hidup sehat. "Dengan mengurung mereka dalam kondisi tidak higienis tanpa pengaturan medis, kita akan terus menyaksikan insiden ini," ujarnya.
Kendati demikian, Kiran Saleem membantah tuduhan pengabaian di kebun binatang yang dikelolanya. Dia mempersilakan aktivis pelindung hewan untuk datang dan memeriksa sendiri protokol keselamatan serta kebersihan di kebun binatang Lahore.