REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Manusia berkostum Spiderman tampak ikut berdemonstrasi pada Sabtu (13/2) untuk menenang kudeta yang terjadi di Myanmar. Cara ini diakui untuk menghindari maraknya pencidukan pada orang-orang yang terjun ke jalan.
Pria berusia 28 tahun, yang biasa dipanggil "Spidey Htoo", mengatakan dia mengenakan kostum superhero dalam aksi protes karena ingin menghindari masalah di tengah gelombang penangkapan pascakudeta. Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sehari sebelumnya, bahwa lebih dari 350 orang telah ditangkap di Myanmar sejak kudeta tersebut.
Alasan Spidey Htoo terlibat dalam protes akibat baru-baru ini kembali dari Singapura untuk memulai bisnis. Namun, wabah virus korona membatalkan rencananya dan sekarang dia khawatir kudeta pada 1 Februari telah menggagalkan rencananya kembali. "Kudeta itu sangat mengejutkan saya," katanya.
Spidey Htoo mengatakan keikutsertaannya dalam protes telah menjadi dilema bagi orang tuanya. Mereka tidak ingin angkat bicara, tetapi juga tidak ingin pemerintahan militer di negara yang hidup terisolasi di bawah junta selama hampir 50 tahun hingga pembukaan dimulai pada 2011. "Akhirnya, mereka mengizinkan saya bergabung," katanya.
Dengan mengenakan kostum, dia berharap bisa menarik perhatian penonton dan media. Pihak berwenang menindak keras protes pada tahun 1988-2007, tetapi demonstrasi terakhir sering kali bernada lebih ringan dengan orang-orang yang mengenakan berbagai kostum.
Baca juga : In Picture: Warga Myanmar Lanjutkan Aksi Unjuk Rasa Menolak Kudeta
"Protes kami akan sangat berbeda dari protes lama ... Ide dan kreativitas kami lebih maju daripada taktik mereka. Mereka tidak bisa mengalahkan kami. Kami akan menang," ujar Spidey Htoo.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
