REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU — Afrika Selatan meminta Serum Institute of India (SII) untuk mengambil kembali satu juta dosis vaksin Covid-19 yang telah dikirim perusahaan itu pada awal Februari lalu. Permintaan itu dilayangkan sepekan setelah Afrika Selatan berencana menangguhkan suntikan AstraZeneca dalam program vaksinasi.
Mengutip Reuters Selasa (16/2) Menteri Kesehatan Afrika Selatan mengatakan, pemerintah mengambil sikap setelah uji klinis vaksin itu hanya menawarkan perlindungan minimal terhadap varian baru. Khususnya, varian corona 501Y.V2 yang dominan di negara itu.
Hal tersebut juga diakui para ahli dan produsen. Berdasarkan data dari penelitian oleh Universitas Witwatersrand dan Universitas Oxford, vaksin tersebut memang terbukti hanya menawarkan perlindungan terbatas terhadap varian baru Covid-19 di Afrika Selatan. SII belum menanggapi terkait permintaan Afrika Selatan itu.
Serum Institute of India, yang memproduksi vaksin Covid-19 AstraZeneca, merupakan salah satu pemasok utama vaksin dunia. Satu juta dosis vaksin telah diterima Afrika Selatan minggu lalu. Sebanyak 500.000 dosis lain tadinya dijadwalkan tiba di negara itu beberapa minggu mendatang.
Afrika Selatan, yang belum meluncurkan program vaksinasinya, memutuskan akan memakai vaksin buatan Johnson & Johnson untuk diberikan ke para tenaga kesehatan.
Baca juga : Sudah Divaksin, 8 Nakes Purbalingga Terpapar Covid-19
Laporan pengembalian ini terbit saat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Oxford University.