REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Pemerintah Jepang meluncurkan vaksinasi dari Pfizer Inc kepada pekerja rumah sakit di Ibu Kota Tokyo pada Rabu (17/2). Perdana Menteri Yoshihide Suga bertujuan untuk menantang peluang dan mengadakan Olimpiade Tokyo pada musim panas tahun ini.

Setelah vaksinasi gelombang pertama terhadap pekerja medis, Pemerintah Jepang berencana untuk memindahkan sebanyak 3,7 juta staf kesehatan yang melakukan kontak dengan pasien COVID-19. Selain itu, termasuk juga untuk orang-orang berusia 65 tahun atau lebih.

Terdapat kekhawatiran bahwa warga di Jepang tidak ingin melakukan vaksinasi COVID-19 karena takut dengan adanya efek samping. Hal ini dinilai menjadi masalah besar untuk diselenggarakannya Olimpiade Tokyo yang sudah ditunda selama satu tahun.

Vaksinasi dianggap kunci untuk menyelenggarakan acara olahraga internasional tersebut. Selain itu, masalah lainnya adalah ketersediaan vaksin COVID-19 di Jepang.

Dengan pengembangan vaksin dalam negeri yang masih dalam tahap awal, Jepang yang bergantung pada produk impor dan menghadapi ketidakpastian dalam pasokannya. Tak hanya itu, belum jelas apakah sistem perawatan kesehatan akan dapat merawat kemungkinan pasien tambahan selama olimpiade berlangsung.

Baca juga : Google Doodle Rayakan Ulang Tahun Marie Thomas, Siapa Dia?

Ikuti Whatsapp Channel Republika