REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memobilisasi sumber daya keuangan dan keahlian teknis untuk meningkatkan perang melawan Ebola dan Covid-19 di Afrika. Kedua penyakit itu menjadi ancaman terhadap kesehatan masyarakat disana.
Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti menilai pentingnya meningkatkan kapasitas Afrika untuk menanggapi dua penyakit menular itu. Ia optimis upaya tersebut sebagai kunci untuk mencegah krisis kesehatan masyarakat berkepanjangan yang dapat mengakibatkan kematian massal.
"Tindakan cepat kolektif kami sangat penting untuk mencegah penyebaran Ebola yang tidak terkendali di tengah pandemi Covid-19 yang telah membuat petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan kewalahan," kata Moeti dalam sebuah pernyataan dilansir dari kantor berita Bernama pada Jumat (19/2).
WHO mengumumkan wabah Ebola di Guinea dan Republik Demokratik Kongo (DRC). Di waktu yang bersamaan, WHO dan mitranya meningkatkan langkah-langkah mitigasi untuk mengekang penyebaran cepat demam berdarah yang sangat menular.
Moeti mengatakan tiga kasus Ebola telah terdeteksi di sebuah desa terpencil di Guinea. Sedangkan di DRC, ada empat kasus yang dikonfirmasi, termasuk dua kematian terkait penyakit tersebut.
Moeti mengatakan bahwa WHO akan segera mengerahkan tim ahli untuk mendukung otoritas nasional dalam memerangi Ebola dan mencegah penyebaran infeksi yang dapat menggagalkan upaya melawan Covid-19.
"Dengan para ahli dan persediaan darurat yang sudah siap, respon terhadap penyakit dimulai dengan awal yang kuat," ujar Moeti.
Moeti menambahkan bahwa sistem kesehatan yang dibangun selama wabah Ebola di Afrika Barat pada 2014 telah memperkuat tanggapan terhadap wabah saat ini.