Ahad 21 Feb 2021 06:25 WIB

Nestapa Warga Homsa Palestina, Hidup Beratapkan Langit

Israel meruntuhkan tempat tinggal wawrga Homsa Palestina

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Israel meruntuhkan tempat tinggal wawrga Homsa Palestina. Tentara Israel (ilustrasi)

Tentara Israel malah mendukung dan melindungi lebih dari 10 permukiman Yahudi yang didirikan di sekitar Homsa. Permukiman tersebut memiliki semua fasilitas dasar dan diizinkan untuk melakukan aktivitas pertanian.

“Mereka tidak mengizinkan saya mengambil air dari sumur yang jaraknya 300 meter dari tenda saya.  Saya harus menempuh perjalanan dua jam setiap malam untuk membawa air untuk keluarga saya. Kalau saya pergi siang hari, tentara akan menyita mobil saya," kata dia.

Situasi bencana

Direktur Urusan Lembah Jordan di Tubas, Motaz Bsharat, menggambarkan situasi ini sebagai bencana besar. “Ini merupakan sebuaha kejahatan yang sempurna. Mereka semua hidup di tempat terbuka.  Tentara tidak mengizinkan untuk mengakses desa. Kami tidak bisa membantu atau menyelamatkan mereka," kata Bsharat.

Mengungsi dari gurun Negev pada 1948, Harb dan keluarga lainnya telah tinggal di desa tersebut sejak sebelum 1967. “Keluarga saya datang ke sini sebelum 1967 dan sekarang Israel mengklaim tanah kami adalah zona militer dan ingin mengusir kami,” ucap dia.

Harb mengaku tentara Israel tidak peduli terhadap kehidupan para penduduk desa. Dia juga menyayangkan anak-anaknya hidup dalam kondisi yang mengerikan.

“Keponakan saya baru berusia tiga hari ketika tentara menghancurkan tenda kami untuk pertama kalinya. Mereka mengambil tenda kami saat hujan," ucap dia.

Israel bertujuan untuk menguasai lebih dari 70 ribu dunum atau hampir 17.300 hektare tanah di daerah tersebut. Menurut penduduk setempat, banyak anak Palestina telah diserang dalam beberapa bulan terakhir saat mereka pergi ke sekolah.

"Pendudukan Israel mencoba mengambil daerah di sebelah timur Jalan Raya Ayalon untuk mengisolasi Tepi Barat dan menguasai tanah subur Lembah Jordan yang merupakan sumber makanan Tepi Barat," kata Pejabat  Komisi Kolonisasi dan Perlawanan Dinding, Qasem Awwad.

Menurut komisi tersebut, lebih dari 200 perusahaan telah dihancurkan empat kali yang menyebabkan kerugian finansial lebih dari 3 juta dolar Amerika. "Homsa telah dihancurkan sembilan kali, tiga kali dalam pekan pertama Februari," tambah dia. 

 

Sumber: anadolyagency 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement