REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Serum Institute of India (SII) meminta kesabaran dari pemerintah asing menunggu pasokan suntikan vaksin Covid-19, Ahad (21/2). Perusahan itu merupakan pembuat vaksin terbesar di dunia berdasarkan volume.
"... Saya dengan rendah hati meminta Anda untuk bersabar," kata Kepala Eksekutif SII, Adar Poonawalla di Twitter.
SII mengatakan telah diminta untuk memprioritaskan memenuhi kebutuhan di India terlebih dahulu. "Perusahan telah diarahkan untuk memprioritaskan kebutuhan besar India dan bersama dengan keseimbangan itu baru kebutuhan dunia. Kami mencoba yang terbaik," kata Poonawalla.
Berbasis di kota Pune di India barat, perusahaan tersebut memproduksi vaksin Covid-19 Oxford University / AstraZeneca. Vaksin ini salah satu dari dua suntikan yang digunakan India untuk memvaksinasi sekitar 300 juta orang sebagai bagian dari upaya inokulasi nasional.
Banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah, mulai dari Bangladesh hingga Brasil, bergantung pada vaksin AstraZeneca SII yang diberi merek COVISHIELD oleh perusahaan India. Namun, permintaan terus meningkat, termasuk dari negara-negara Barat seperti Kanada. Poonawalla berjanji akan mengirimkan vaksin COVISHIELD bulan depan. Regulator obat Inggris juga mengaudit proses manufaktur di SII. Upaya ini berpotensi membuka jalan untuk pengiriman vaksin COVISHIELD dari India ke Inggris dan negara lain.