REPUBLIKA.CO.ID,ROMA -- Bekas tambang di pulau Lampedusa, Sisilia, Italia akan diubah menjadi teater alami dan tugu peringatan yang didedikasikan untuk semua orang yang telah meninggal saat mencoba mencapai Italia dari Laut Mediterania. Para imigran kebanyakan diduga berasal dari Tunisia.
Walikota pulau Lampedusa, Totò Martello, mengumumkan bahwa tugu peringatan akan didanai oleh pemerintah kota. Rencana monumen akan dibangun antara wilayah Cala Francese dan Punta Sottile yang merupakan area pendaratan untuk sebagian besar kapal yang telah tiba selama 10 tahun terakhir yang membawa ribuan migran.
"Saya selalu yakin bahwa hak fundamental seseorang harus mencakup hak untuk berbudaya, berbagi ide, dan melestarikan memori kolektif. Inilah mengapa saya sangat mempromosikan proyek ini," kata Martello dilansir dari Arab News, Ahad (21/2).
Martello menjelaskan area bekas tambang akan menjadi tempat peringatan bagi para imigran. Ia berharap lokasi itu dapat menjadi tempat dimana seseorang dapat berhenti sejenak dan merenung, bermeditasi dan berdoa.
"Ini ruang yang harus terbuka untuk semua agama dan kepercayaan. Doa akan menjadi cara terbaik untuk mengingat mereka yang meninggal di Mediterania, tidak peduli agama apa yang mereka jalankan. Inilah mengapa memorial itu akan menjadi peringatan antaragama," ujar Martello.
Area tersebut akan menampilkan salah satu perahu yang digunakan oleh para migran untuk mencapai Lampedusa. 368 lubang juga akan digali di dinding tenggara gua untuk memperingati setiap korban kapal karam pada 3 Oktober 2013, saat 368 orang meninggal dan 20 lainnya dilaporkan hilang.
"Tidak ada yang boleh melupakan tragedi itu - atau tragedi apa pun yang telah kami saksikan dalam beberapa tahun terakhir," kata Martello.
Martello menilai tugu peringatan itu akan menjadi penghormatan bagi mereka yang berusaha semaksimal mungkin untuk mengubah Mediterania menjadi "lautan perdamaian".
"Kita perlu mengingat orang-orang yang telah meninggal berusaha mencapai masa depan yang lebih baik. Dan kita juga harus berterima kasih kepada mereka yang telah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa," tutur Martello.