Senin 22 Feb 2021 09:02 WIB

Argentina Izinkan Penggunaan Vaksin Sinopharm

1 juta vaksin Sinopharm diharapkan tiba di Argentina dalam beberapa hari.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Argentina telah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinopharm pada Ahad (21/2). Ia telah memesan satu juta dosis vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi asal China tersebut.
Foto: AP / Fareed Khan
Argentina telah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinopharm pada Ahad (21/2). Ia telah memesan satu juta dosis vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi asal China tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Argentina telah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinopharm pada Ahad (21/2). Ia telah memesan satu juta dosis vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi asal China tersebut.

Kantor Presiden Argentina Alberto Fernandez mengatakan satu juta dosis vaksin Sinopharm diharapkan tiba di sana dalam beberapa hari mendatang. “Ini akan menjadi vaksin baru yang akan dimiliki negara kita sebagai bagian dari strategi pencegahan pemerintah nasional dalam memerangi pandemi Covid-19," katanya.

Baca Juga

Sejauh ini Argentina yang berpenduduk 45 juta jiwa telah menerima 1,2 juta dosis vaksin Sputnik V yang dikembangkan Russian Gamaleya Institute. Ia pun telah mengamankan 580 ribu dosis vaksin hasil pengembangan Oxford University-Astra Zeneca.

Baru-baru ini Presiden Alberto Fernandez telah meminta Menteri Kesehatan Gines Gonzalez Garcia mundur dari jabatannya. Hal itu menyusul adanya laporan yang menyebut Garcia menawarkan akses "vaksinasi VIP" kepada seorang jurnalis tanpa melalui prosedur yang telah ditentukan.

Jurnalis bernama Horacio Verbitsky telah mengonfirmasi kabar tersebut. Dia mengatakan menerima vaksin Sputnik V setelah berbicara dengan temannya, yang tak lain Gonzalez Garcia. Pada Sabtu (20/2) lalu, Alberto Fernandez menunjuk menteri kesehatan baru, yaitu Carla Vizzotti.

Vizzotti berjanji memperkuat pengawasan dan transparansi program vaksinasi. Hal itu agar kejadian seperti "vaksinasi VIP" tidak terulang kembali.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement