Senin 22 Feb 2021 12:47 WIB

Tujuh Anggota KPU Niger Tewas Terkena Ranjau

Anggota KPU itu hendak mendistribusikan kotak suara ke daerah Tillaberi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Police Line
Foto: [ist]
Police Line

REPUBLIKA.CO.ID, TILLABERI -- Tujuh anggota Komisi Pemilihan Umum (CENI) Niger tewas ketika kendaraan mereka menabrak ranjau dan meledak di wilayah barat Tillaberi. Mereka akan mendistribusikan kotak suara dan membawa petugas TPS untuk pemilihan presiden pada Ahad (21/2).

Wakil Presiden CENI untuk wilayah lokal, Harouna Mounkaila mengatakan, kendaraan milik CENI membawa petugas pemilu ke tempat pemungutan suara. Mereka menabrak ranjau di daerah pedesaan Dargol di sebelah barat daya. Tiga petugas terluka parah dalam insiden itu.

Baca Juga

"Mereka pergi untuk menurunkan kotak suara dan para anggota TPS," kata Moukaila.

Tillaberi berada di daerah tiga perbatasan Niger, Burkina Faso dan Mali. Di sana kelompok-kelompok bersenjata yang terkait dengan Alqaidah dan ISIS telah memperkuat pijakan mereka.

Serangan dilaporkan semakin meningkat ketika Niger menjalankan pemilihan presiden. Kandidat dari partai yang berkuasa, Mohamed Bazoum akan menghadapi mantan presiden Mahamane Ousmane.

Ribuan tentara dikerahkan di seluruh negeri untuk berjaga dan mengamankan proses pemungutan suara. Pemilihan presiden kali ini akan menjadi penyerahan kekuasaan secara damai dengan presiden terpilih nantinya. Ini menjadi yang pertama sejak kemerdekaan Niger dari Prancis pada tahun 1960.

Presiden Mahamadou Issoufou mengundurkan diri secara sukarela setelah dua masa jabatan. Pengunduran diri Issoufou mendapatkan sambutan yang baik dari semua pihak. "Saya bangga menjadi presiden pertama yang dipilih secara demokratis dalam sejarah kita yang dapat memberikan tongkat estafet kepada presiden lain yang terpilih secara demokratis," kata Issoufou.

Bazoum adalah tangan kanan  Issoufou. Dia secara luas dipandang sebagai favorit setelah mendapatkan 39,3 persen suara di putaran pertama pemungutan suara pada 27 Desember. Sementara Ousmane terpilih sebagai presiden pada tahun 1993, dan digulingkan dalam kudeta tiga tahun kemudian. Ousmane kembali mencalonkan diri sebagai presiden dan mendapatkan 16,9 persen suara di putaran pertama pemilu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement