REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab akan meminta PBB mengambil tindakan terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Dia menilai pelanggaran HAM secara sistemik terjadi di China, Myanmar, Rusia, dan Belarusia.
Raab mengatakan situasi di China, secara khusus yang terjadi di Provinsi Xinjiang telah berada di luar batas. Termasuk diantaranya adalah penyiksaan, kerja paksa, dan sterilisasi perempuan dalam skala industri.
Raab akan menyerukan kepada komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia agar diberi akses mendesak dan tidak terkekang ke Xinjiang. Sebelumnya, Inggris kembali ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB, yang terdiri dari 47 negara anggota PBB, sebagai anggota pemungutan suara.
Raab juga akan menyoroti pelanggaran di Myanmar, termasuk penahanan sewenang-wenang dan pembatasan atas kebebasan berekspresi. Ia menyerukan militer di negara Asia Tenggara itu untuk menyingkir dan para pemimpin sipil yang tengahn ditahan dibebaskan segera.
Di Rusia, Raab menyoroti perlakuan ‘tercela’ terhadap pemimpin oposisi Alexey Navalny. Ia memperingatkan bahwa negara tersebut gagal memenuhi kewajiban internasional dan mengumumkan krisis hak asasi manusia di Belarusia menyusul tindakan keras brutal Presiden Alexander Lukashenko terhadap pengunjuk rasa.