REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebanyak empat orang penambang emas ilegal di Afghanistan diduga tertimbun tanah longsor. Mereka bekerja untuk mengekstraksi logam mulia secara ilegal di wilayah pegunungan utara Afghanistan.
Menurut Direktorat Polisi di Provinsi Utara Badakhshan, insiden itu terjadi tadi malam di distrik terpencil Raghistan. Para penambang emas tersebut meninggal dunia.
"Tiga penambang emas yang terluka dan empat mayat telah ditemukan dari lokasi penambangan improvisasi setelah kecelakaan itu," kata Juru bicara polisi, Sanaullah Rouhani dilansir dari Anadolu Agency, pada Selasa (23/2).
Awal pekan ini, departemen keuangan provinsi mengatakan pemerintah tidak memperoleh pendapatan karena orang-orang terlibat dalam penambangan ilegal batu mulia dan semi mulia serta logam seperti emas di Badakhshan.
Situs penambangan improvisasi di Badakhshan ini rentan terhadap kecelakaan mematikan. Setidaknya 30 penambang kehilangan nyawa di distrik Kohistan di provinsi itu ketika sebuah terowongan yang mereka gali di dalam gua runtuh menimpa mereka pada 2019 lalu.
Menurut Survei Geologi AS, Afghanistan memiliki hampir 1 triliun dolar AS cadangan mineral yang belum dimanfaatkan, cukup untuk mengubah ekonomi negara yang miskin. Tetapi penambangan gelap, yang dilakukan dengan tipu muslihat politisi senior dan kelompok pemberontak, mencuri kekayaan luar biasa ini dari wilayah tersebut.