REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Israel Reuven Rivlin menerima Menteri Perminyakan Mesir Tareq Al-Mulla di kantornya pada Senin (22/2) untuk pembicaraan tentang situasi di Jalur Gaza. Hal itu dilaporkan harian lokal Ibrani Maariv.
Rivlin menggambarkan kunjungan Al-Mulla ke Israel sebagai langkah yang penting dan tepat waktu, terlebih ketika banyak negara Arab telah mengambil jalur normalisasi dengan Israel. Dalam pertemuan tersebut, Rivlin mengatakan upaya untuk menyelesaikan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza harus terus dilakukan untuk membebaskan empat orang Israel yang ditahan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Israel telah memberlakukan blokade darat dan laut di Jalur Gaza menyusul kemenangan Hamas dalam pemilihan legislatif tahun 2006. Tindakan tersebut telah menciptakan kondisi ekonomi dan kehidupan yang keras bagi lebih dari 2 juta warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza.
Hamas menahan empat warga Israel, termasuk dua tentara yang ditangkap selama perang Israel di Gaza pada musim panas 2014. Sementara itu, Hamas menuntut pembebasan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel sebagai gantinya.
Pada Ahad (21/2), Al-Mulla tiba di Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas tentang upaya memperkuat kerja sama bilateral di bidang energi, langkah pertama yang dilakukan oleh menteri Mesir dalam lima tahun terakhir.
*Ibrahim Mukhtar berkontribusi pada berita ini dari Ankara