REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kolombia menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 AstraZeneca. Demikian disampaikan direktur regulator makanan dan obat INVIMA Julio Aldana pada Selasa.
Kolombia mendapatkan perjanjian vaksin dengan sejumlah perusahaan farmasi dan program COVAX yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia."Sekali lagi dalam waktu singkat ... INVIMA telah menyetujui otorisasi untuk penggunaan darurat vaksin perusahaan farmasi AstraZeneca," kata Julio Aldana.
Kolombia sedang menunggu sekitar 61,5 juta dosis vaksin yang memungkinkannya untuk menyuntik sekitar 32,5 juta orang. Ini termasuk 10 juta dosis vaksin AstraZeneca. Jumlah itu cukup untuk 5 juta orang.
Kolombia mencatat lebih dari 2,2 juta kasus virus Covid, serta hampir 60 ribu kematian.Sejauh ini, kurang lebih 50 ribu dosis vaksin Covid-19 telah diberikan pemerintah.Kementerian kesehatan pekan lalu mengatakan lebih dari 5,7 juta dosis dari perusahaan-perusahaan berbeda diharapkan sudah tersedia pada Februari dan Maret.
"Vaksinasi pertama akan dilakukan di Sincelejo --ibu kota Provinsi Sucre-- serta Monteria --ibu kota Provinsi Cordoba," kata Menteri Kesehatan Fernando Ruiz melalui siaran berita.
Vaksinasi akan dimulai pada Kamis (18/2) di Ibu Kota Bogota, juga kota-kota besar lainnya.Pemerintah menargetkan satu juta warga Kolombia sudah bisa divaksin dalam 30 hari pertama.
Pengiriman pada Senin adalah gelombang pertama dari 1,65 juta vaksin yang akan tiba selama tiga pekan ke depan.Kolombia punya kemampuan untuk melakukan 100 ribu penyuntikan vaksin per hari.
Petugas kesehatan di garis depan akan menjadi kalangan pertama yang divaksin dan setelah itu orang-orang yang berusia di atas 80 tahun.