Rabu 24 Feb 2021 20:08 WIB

75 Narapidana Tewas dalam Kerusuhan di Penjara Ekuador

Kerusahan terjadi akibat persaingan antara kelompok narapidana.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, GUAYAQUIL -- Sedikitnya 75 narapidana di tiga penjara di Ekuador dilaporkan tewas dalam kerusuhan yang terjadi pada Selasa (23/2).

Menurut laporan, kerusahan terjadi akibat persaingan antara kelompok narapidana di dalam penjara yang penuh sesak. Lokasi penjara pertama adalah di Guayaquil. Pejabat setempat mengatakan ada 21 tahanan yang tewas.

Baca Juga

Sementara, lokasi kedua adalah Cuenca. Sebanyak 33 narapidana dilaporkan tewas. Ketiga  yakni ada di penjara Latacunga dengan korban delapan tahanan tewas. Situasi di masing-masing rumah tahanan dilaporkan belum terkendali dan saat ini pasukan keamanan masih mencoba upaya untuk mengendalikan situasi.

“Kami ingin daftar kematian diberikan. Kami tahu bahwa masalah belum selesai karena semua orang di sana memiliki telepon dan suami saya tidak menelpon saya,” ujar Daniela Soria, istri dari salah satu tahanan di penjara Guayaquil, dilansir Gulf News, Rabu (24/2).

Sebelumnya, Soria mengatakan sempat menerima pesan suara dari aplikasi WhatsApp dari suaminya, Ricardo, yang mengatakan bahwa situasi tidak aman. Ia bahkan meminta tolong untuk mengeluarkannya dari penjara dan itulah terakhir suaranya terdengar.

Presiden Ekuador Lenin Moreno mengatakan melalui Twitter bahwa kerusuhan tersebut terkait dengan organisasi kriminal yang terlibat dalam tindakan keras secara bersamaan di beberapa penjara. Saat ini, militer dikerahkan untuk membantu polisi menghentikan kerusuhan.

Sistem penjara Ekuador dinilai salah satu yang buruk, dengan kapasitas untuk menampung hingga 29.000 narapidana di 60 fasilitas, dengan populasi narapidana sebanyak 38.000. Sementara, hanya ada 1.500 penjaga yang mengawasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement