REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat direktur Pusat Lembaga Intelijen (CIA) Amerika Serikat (AS) yang dicalonkan Presiden Joe Biden mengatakan pada anggota Kongres 'ujian geopolitik AS terbesar' tidak hanya datang dari China, tapi juga dari Rusia.
Hal itu William Burns sampaikan pada Komite Intelijen Senat AS dalam sidang konfirmasinya, Rabu (24/2) kemarin. Mantan Duta Besar AS untuk Rusia dan Yordania itu mengatakan China 'musuh otoritarian yang menakutkan'.
Dikutip dari Radio Free Europe, Jumat (25/2) Burns mengakui China memiliki kemampuan untuk mencuri kekayaan intelektual, menindas rakyat, serta memperluas dan membangun pengaruh. Tapi bagi Burns masih banyak ruang bekerja sama dengan Beijing seperti dalam isu perubahan iklim dan perjanjian nonproliferasi nuklir.
Sementara, menurut Burns hingga kini Rusia masih berpotensi mengancam dan merusak walaupun dalam berbagai hal kekuatannya mulai menurun.
"Selama Vladimir Putin memimpin Rusia, kami akan beroperasi dalam kemungkinan yang cukup sempit, mulai dari persaingan yang sangat tajam hingga permusuhan yang sangat keji," katanya.
Ia mengatakan peretasan terhadap perusahaan dan departemen-departemen pemerintah AS yang diyakini dilakukan oleh Rusia mengungkapkan bahayanya bila meremehkan Kremlin. Burns mengatakan peretasan tersebut menjadi 'peringatan keras' mengenai rentannya rantai pasokan dan infrastruktur penting AS.