REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Jepang telah menandatangani dua perjanjian kontribusi senilai 40 juta dolar AS dengan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Bantuan itu diharapkan dapat membantu UNRWA mempertahankan program-programnya.
“Saya sangat senang mengumumkan Pemerintah Jepang menyumbang sekitar 40 juta dolar AS untuk UNRWA. Kontribusi ini mewakili komitmen dan solidaritas kami yang teguh kepada pengungsi Palestina di saat kawasan tersebut terus mengalami krisis kemanusiaan yang serius, termasuk pandemi Covid-19," kata Perwakilan Jepang untuk Palestina Magoshi Masayuki pada Kamis (25/2), dikutip laman kantor berita Palestina WAFA.
Dari total dana yang disumbangkan, sebesar 30 juta dolar AS di antaranya akan dipakai untuk lima program inti UNRWA. Sementara 9,5 juta dolar AS bakal dialokasikan untuk memperluas blok sekolah di Jalur Gaza. Dengan demikian anak-anak di sana memiliki akses yang lebih mudah ke pendidikan.
"Atas nama UNRWA, saya ingin berterima kasih kepada Pemerintah Jepang atas kontribusinya yang murah hati dalam membantu para pengungsi Palestina. Pemerintah Jepang telah menjadi teladan dalam mendukung UNRWA," kata Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan UNRWA Marc Lassouaoui.
Dia menyebut Jepang adalah pendonor yang sangat loyal kepada UNRWA sejak 1953. "Pada 2020, Jepang adalah kontributor terbesar kelima secara keseluruhan untuk UNRWA, memainkan peran penting pada saat UNRWA menghadapi krisis eksistensial," ucapnya.
UNRWA menghadapi krisis finansial sejak Amerika Serikat (AS) menghentikan donor rutinnya untuk badan tersebut pada 2018. Washington merupakan penyumbang terbesar UNRWA dengan rata-rata kontribusi 300 juta dolar AS per tahun.