Jumat 26 Feb 2021 23:20 WIB

Vaksin Sinovac Dijadwalkan tiba di Malaysia Sabtu

Malaysia dijadwalkan menerima 14 juta vaksin Sinovac secara bertahap

Vaksin Covid-19 (ilustrasi). Malaysia dijadwalkan menerima 14 juta vaksin Sinovac secara bertahap
Foto: www.freepik.com.
Vaksin Covid-19 (ilustrasi). Malaysia dijadwalkan menerima 14 juta vaksin Sinovac secara bertahap

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pengiriman tahap pertama vaksin COVID-19 Sinovac ke Malaysia dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) Sabtu (27/2) pada jam 09.00 pagi dengan penerbangan MH319, dioperasikan oleh MABkargo Sdn. Bhd. (MASKargo).

Pernyataan Komite Vaksin Malaysia, Jumat, perjalanan vaksin dari pabrik Sinovac di Beijing, Cina ditangani oleh Sinovac dan Pharmaniaga Logistics Sdn Bhd melalui persetujuan global. Vaksin akan tiba dalam jumlah besar sebanyak 200 liter dengan Airbus 300 penerbangan penumpang ke kargo (P2C).

Vaksin tersebut kemudian akan diproses menjadi lebih dari 300 ribu dosis. Malaysia dijadwalkan untuk mendapatkan 14 juta dosis vaksin Sinovac secara bertahap yang akan melindungi 22 persen populasinya dari virus COVID19.

Komite menyatakan akuisisi vaksin Sinovac adalah bukti kebaikan hubungan antara Pemerintah Malaysia dan Rakyat Republik China. Para pejabat yang akan hadir di KLIA untuk kedatangan vaksin tersebut termasuk Menteri Kesehatan, Dato 'Sri Dr. Adham Baba; Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Khairy Jamaluddin merangkap Koordinator Menteri Program Imunisasi Nasional COVID-19, Menteri Transportasi Datuk Seri Ir. Dr Wee Ka Siong, Menteri Pertahanan Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, Menteri Luar Negeri, Datuk Seri Hishammuddin Hussein dan Dubes Cina di Malaysia, Ouyang Yujing.

Malaysia memulai Program Imunisasi COVID-19 Nasional pada 24 Februari 2021 dengan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Bin Haji Mohd Yassin yang pertama menerima vaksinasi, bersama staf garis depan (frontlines). Ada tiga fase Imunisasi Nasional COVID-19 yakni fase satu (Februari - April 2021) staf garis depan, fase dua (April - Agustus 2021) lansia berusia 60 tahun ke atas dan kelompok berisiko tinggi dan fase tiga (Mei 2021 - Februari 2022) populasi dewasa umum di Malaysia berusia 18 tahun ke atas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement