Ahad 28 Feb 2021 16:52 WIB

Australia Terima 300 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca

Vaksinasi massal untuk 25 juta warga Australia akan dimulai pada Senin (1/3).

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Australia menerima 300 ribu dosis vaksin AstraZeneca pada Ahad (28/2), untuk mempercepat upaya pemerintah dalam melakukan vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat.
Foto: AP Photo / Lee Jin-man
Australia menerima 300 ribu dosis vaksin AstraZeneca pada Ahad (28/2), untuk mempercepat upaya pemerintah dalam melakukan vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia menerima 300 ribu dosis vaksin AstraZeneca pada Ahad (28/2), untuk mempercepat upaya pemerintah dalam melakukan vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat. Vaksinasi massal untuk 25 juta warga Australia akan dimulai pada Senin (1/3), setelah kedatangan lebih dari 142 ribu dosis vaksin Pfizer dan BioNTech. 

“Kami sekarang akan dapat meningkatkan peluncuran vaksinasi ke kelompok prioritas kami, termasuk warga Australia yang paling rentan dan ke perbatasan garis depan dan pekerja kesehatan,” ujar Perdana Menteri Scott Morrison.

Hingga 4 juta warga Australia diperkirakan akan diinokulasi pada Maret. Sebagian besar akan divaksinasi dengan vaksin AstraZeneca. Jumlah dosis mingguan diharapkan mencapai 1 juta pada akhir Maret ketika CSL Ltd mulai memproduksi secara lokal 50 juta dosis AstraZeneca.

Australia tidak mencatat kasus baru pada Ahad (28/2), dan tidak ada kematian terkait virus corona. Australia masih memiliki nasib baik ketimbang negara maju lainnya. Kepatuhan masyarakat Australia yang tinggi terhadap protokol kesehatan, dan pengujian yang agresif menjadi faktor kesuksesan negara tersebut menekan kasus virus corona.

Jajak pendapat Ipsos Februari yang dilakukan dengan Forum Ekonomi Dunia di 15 negara menunjukkan bahwa, sekitar tiga perempat warga Australia berniat untuk mengambil vaksin Covid-19. Pada Sabtu (27/2), sekitar 200 orang memprotes kegiatan vaksinasi di depan kantor Menteri Kesehatan Greg Hunt. Hunt mengatakan beberapa orang yang menentang vaksinasi telah menyebarkan pandangan yang salah dan jelas tidak bertanggung jawab.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement