REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menyerukan keprihatinan yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam demonstrasi menentang junta militer di Myanmar.
“Ucapan duka cita dan bela sungkawa yang mendalam kepada korban dan keluarganya,” tulis Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam sebuah pernyataan, Ahad (28/2).
Indonesia menyerukan agar aparat keamanan tidak menggunakan kekerasan dan menahan diri. “Guna menghindari lebih banyak korban jatuh serta mencegah situasi tidak semakin memburuk,” tulis Kemenlu.
Dikutip dari Myanmarnow, pemerintah junta meningkatkan kekerasan saat menindak protes di seluruh wilayah negara itu. Pasukan keamanan menindak keras pengunjuk rasa pada Sabtu, menangkap lusinan demonstran dan jurnalis yang meliput aksi tersebut.
Informasi terakhir sedikitnya 10 orang demonstran tewas dan puluhan lain luka-luka setelah polisi menyerbu demonstrasi anti-junta pada Minggu.