REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengutuk tindakan represif aparat keamanan Myanmar terhadap kelompok demonstran yang menentang kudeta militer. Dia menegaskan Washington akan berdiri bersama rakyat Myanmar.
"Kami mengutuk kekerasan mengerikan pasukan keamanan Burma (Myanmar) terhadap rakyat Burma," kata Blinken melalui akun Twitter pribadinya pada Ahad (28/2). Cicitan itu muncul setelah tersebar laporan bahwa belasan warga sipil Myanmar tewas tertembak oleh pasukan keamanan.
Blinken menyatakan AS bakal terus mendorong permintaan pertanggungjawaban terhadap mereka yang terlibat dalam aksi kekerasan di Myanmar. “Kami berdiri teguh dengan rakyat yang berani di Burma dan mendorong semua negara berbicara dengan satu suara untuk mendukung keinginan mereka,” ujarnya.
Aksi unjuk rasa menentang kudeta militer di Myanmar masih berlangsung. Pada Ahad lalu, massa terlibat bentrok dengan aparat keamanan di berbagai titik di Yangon dan beberapa kota lainnya. Mengenakan helm proyek, kacamata, dan tameng darurat, para demonstran berhadap-hadapan dengan personel polisi serta militer.