REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tidak berencana membentuk partai baru. Trump mengatakan itu dalam pidato perdananya kurang dari enam minggu setelah meninggalkan jabatan.
"Kami tidak akan memulai partai baru, kami memiliki Partai Republik, yang akan lebih menyatu dan kuat lagi dari sebelumnya. Saya tidak akan memulai partai baru," kata Trump dalam pidatonya dalam Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Florida, Ahad (28/2).
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengisyaratkan kuat bakal berusaha mencalonkan diri lagi dalam pemilihan presiden 2024.
Baca: Donald Trump Beri Sinyal akan Kembali Maju Pilpres AS 2024
Berdasarkan jajak pendapat, 55 persen peserta CPAC mengatakan akan memilih Trump dalam pemilihan calon kandidat presiden dari Partai Republik 2024. Gubernur Florida Ron DeSantis berada di posisi kedua dengan 21 persen suara.
Tanpa Trump, DeSantis memimpin jajak pendapat dengan 43 persen suara. Sementara, dukungan untuk kandidat lainnya hanya satu digit.
Namun, tidak semuanya mendukung Trump. Jajak pendapat itu juga menanyakan apakah Trump harus maju lagi dalam pemilihan presiden 2024. Sekitar 68 persen mengatakan ia harus maju lagi dan 32 persen menantangnya.
Di sisi lain, dukungan terhadap Trump di CPAC yang digelar selama empat hari itu sangat kuat. Hingga putra tertua Trump, yakni Donald Trump Jr, menyebutnya T-PAC. Sejumlah peserta juga membawa patung mantan presiden itu.
Dorongan Trump maju lagi dapat membekukan persaingan internal Partai Republik dalam kandidat calon presiden 2024. Banyak pesaing yang akan memutuskan apakah mereka akan mencoba maju dalam persaingan atau tidak.