REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech yang merupakan vaksin dua dosis dapat menurunkan transmisi setelah pemberian dosis pertama. Hal ini diungkapkan oleh tiga studi berbeda yang dilakukan di Inggris.
Salah satu studi dilakukan oleh University Of Cambridge Hospital. Berdasarkan studi ini, satu dosis vaksin Pfizer-BioNTech dapat menurunkan infeksi Covid-19 asimtomatik hingga empat kali lipat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech dapat menurunkan risiko transmisi secara signifikan dari pasien Covid-19 asimtomatik.
"Vaksin Pfizer tak hanya memberikan perlindungan agar tidak sakit akibat SARS-CoV-2 tapi juga membantu mencegah infeksi, menurunkan potensi virus tersebut ditularkan ke orang lain," ungkap ketua tim peneliti dan spesialis penyakit menular dari Cambridge University Hospital Dr Mike Weekes, seperti dilansir VOA News.
Dua studi lainnya telah dimuat dalam jurnal The Lancet. Kedua studi mengindikasikan dosis tunggal dari vaksin Pfizer-BioNTech sudah cukup untuk melindungi orang-orang yang sebelumnya pernah terkena Covid-19 agar tidak kembali tertular Covid-19. Salah satu studi dilakukan oleh University College London dan Public Health England, dan studi lainnya dilakukan Imperial College of London.
Sebelumnya, vaksin Pfizer-BioNTech dikabarkan perlu disimpan dalam suhu -70 derajat Celsius. Akan tetapi, Food and Drug Administration (FDA) telah memberikan izin bahwa vaksin Pfizer-BioNTech dapat disimpan pada suhu freezer konvensional hingga dua pekan.
Baca juga : Laporan: Hadapi Pendemo, Junta Myanmar Pakai Drone Israel
Hal tersebut telah diuji dalam beberapa studi. Menurut studi-studi itu, vaksin Pfizer-BioNTech tetap aman dan efektif saat disimpan di suhu freezer konvensional dalam kurun waktu tersebut. Temuan ini dapat mempermudah dan memangkas biaya distribusi dan penyimpanan vaksin Pfizer-BioNTech.