REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala eksekutif Novavax Inc mengatakan pada Senin (1/3) waktu setempat bahwa vaksin Covid-19 produksinya dapat lolos untuk digunakan di Amerika Serikat (AS) paling cepat Mei. Saat ini, Novavax tengah melakukan uji coba di Inggris yang dapat dirampungkan paling cepat April.
Kepala Eksekutif Stanley Erck mengatakan Novavax sudah dapat memproduksi vaksin dalam jumlah besar dan akan dapat memiliki puluhan juta dosis yang tersimpan dan siap dikirim di Amerika Serikat ketika perusahaan itu menerima izin. "Jumlah ini banyak, dalam puluhan juta atau seratus juta," kata Erck dalam sebuah wawancara.
Novavax telah berjanji untuk memberikan 110 juta dosis kepada pemerintah AS pada akhir kuartal ketiga. Itu bisa terjadi paling cepat Juli.
Jadwal waktu pemberian izin AS akan mundur ke Juni atau Juli jika regulator memilih untuk menunggu Novavax menyelesaikan uji coba yang berbasis di AS sebelum meninjau vaksin itu, katanya.
Novavax pada Senin melaporkan bahwa kerugian bersihnya melebar menjadi 177,6 juta dolar AS (Rp 2,4 triliun) , atau 2,70 dolar AS (Rp 37.800) per saham, pada kuartal IV, dari 31,8 juta dolar AS (Rp 442,5 miliar) atau 1,13 dolar AS (Rp 158.200) per saham setahun sebelumnya.
Baca juga : Emas Antam Stagnan, Selisih Harga Buyback Semakin Jauh
Didorong oleh bisnis vaksin, pendapatan naik menjadi 279,7 juta dolar (Rp 3,9 triliun) dari 8,8 juta dolar (Rp 123,2 miliar) setahun sebelumnya. Novavax berjanji untuk memberikan dosis ke Amerika Serikat setelah perusahaan itu diberi 1,6 miliar dolar (Rp 22,4 triliun) untuk membantu mendanai penelitian, pengembangan, dan produksi vaksin Covid-19.
Pembacaan data awal pada Januari dari uji coba di Inggris menunjukkan vaksin itu sekitar 96 persen efektif melawan versi asli virus corona dan sekitar 86 persen efektif melawan varian yang sekarang beredar luas yang pertama kali ditemukan di Inggris. Novavax menyelesaikan pendaftaran uji coba pada 30.000 orang yang tinggal di AS pada Februari.