REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengungkapkan lebih dari 60 persen kasus baru Covid-19 di negaranya terkait dengan varian virus corona yang ditemukan di Inggris. Varian itu disebut lebih cepat dan mudah menular.
"Sirkulasi virus telah melaju cepat selama dua pekan terakhir dan itu jelas terkait dengan varian Inggris," kata Castex dalam konferensi pers mingguan tentang perkembangan Covid-19 pada Kamis (4/3).
Dia mengungkapkan virus memang tidak meningkat secara eksponensial. Namun, sistem kesehatan tetap berada di bawah tekanan besar. Castex mengatakan pusat vaksinasi akan beroperasi lebih banyak selama akhir pekan di 23 wilayah berisiko tinggi.
Prancis berharap dapat memberikan 10 juta dosis pertama vaksin pada akhir April. Sementara pada musim panas, ia memiliki target menyalurkan 30 juta dosis. “Kami dapat berpikir secara masuk akal bahwa pada akhir April atau awal Mei dimungkinkan untuk mencabut beberapa batasan, meskipun kami tidak memiliki bola kristal,” kata Menteri Kesehatan Prancis Oliver Veran.
Prancis melaporkan 25.279 kasus baru Covid-19 pada Kamis (4/3). Total kasus yang telah tercatat di sana mencapai lebih dari 3,84 juta. Prancis juga mencatatkan 293 kematian baru. Sejauh ini, korban meninggal akibat virus corona di negara tersebut mencapai 87.835 jiwa.