REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel menunda rencana untuk memvaksinasi warga Palestina yang bekerja di permukiman Tepi Barat sampai pemberitahuan lebih lanjut pada Jumat (5/3). Badan militer Israel yang mengoordinasikan urusan sehari-hari dengan Otoritas Palestina (PA) atau COGAT mengaitkan penundaan tersebut dengan penundaan administratif.
Program vaksinasi seharusnya dimulai pada Ahad (7/3) di penyeberangan Tepi Barat ke Israel dan di zona industri Israel. Suntikan vaksini dinilai dapat meredakan kritik terhadap Israel.
Israel diketahui tidak membagikan sejumlah besar persediaan vaksinnya dengan orang-orang Palestina yang tinggal di bawah kendali Israel di Tepi Barat dan mereka yang berada di Jalur Gaza. Padahal mereka memiliki program vaksinasi yang masif di antara negara-negara lain.
Tel Aviv juga telah mengumumkan rencana untuk berbagi kelebihan vaksin dengan sekutu yang jauh seperti di Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.Namun minim untuk Palestina.
Untuk diketahui, sekitar 100 ribu pekerja Palestina dari Tepi Barat bekerja di Israel. PA telah memperoleh dosis hanya untuk 6.000 warga. Artinya sebagian besar dari perkiraan 7 juta warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza akan tetap tidak divaksinasi.