REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) akan meningkatkan pengambilan sampel dan meningkatkan inspeksi makanan untuk bayi dan anak-anak, Jumat (5/3). Langkah ini dilakukan setelah laporan kongres menemukan tingkat berbahaya logam berat beracun dalam beberapa makanan bayi. Logam beracun ini diduga dapat menyebabkan kerusakan saraf.
Badan tersebut mengatakan akan bergerak maju dengan rencana yang bertujuan untuk mengurangi unsur-unsur beracun dalam makanan untuk bayi dan anak-anak ke tingkat serendah mungkin. Pengujian yang telah dilakukan menunjukkan anak-anak tidak berada pada risiko kesehatan langsung dari paparan unsur-unsur beracun dalam makanan. FDA mencatat unsur-unsur beracun hadir di lingkungan dan dapat memasuki pasokan makanan melalui tanah, air atau udara.
Laporan subkomite pengawasan House of Representatives tentang kebijakan ekonomi dan konsumen mendesak regulator AS untuk menetapkan tingkat maksimum logam berat beracun yang diizinkan dalam makanan bayi. Lembaga ini mewajibkan produsen untuk menguji untuk logam berat terhadap produk jadi, bukan hanya bahan.
Anggota House, Raja Krishnamoorthi, mengatakan anggota parlemen kecewa karena FDA gagal berkomitmen untuk menetapkan aturan konkret untuk menghilangkan logam berat beracun dari semua makanan bayi. "Ini menyoroti perlunya Kongres untuk meloloskan undang-undang dengan standar dan jadwal yang ketat," ujar ketua panel ini.
FDA telah menyatakan bahwa arsenik anorganik, timbal, kadmium, dan merkuri berbahaya, terutama bagi bayi dan anak-anak. FDA pada Agustus menyelesaikan pedoman untuk industri, menetapkan tingkat tindakan 100 bagian per miliar arsen anorganik dalam sereal beras bayi.
Lembaga kesehatan ini mengatakan berencana untuk menyelesaikan rancangan pedoman tentang pengurangan arsen anorganik dalam jus apel. Selain itu, akan menerbitkan rancangan pedoman yang akan menetapkan tingkat tindakan untuk timbal dalam jus.
Sedangkan perusahaan makanan bayi mengatakan mereka bekerja untuk mengurangi kadar logam yang terjadi secara alami dalam produk makanan.