REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Setidaknya 6 juta lebih pengungsi dapat terjadi di Suriah jika krisis berlanjut selama satu dekade lagi. Hal itu diungkap sebuah organisasi kemanusiaan independen pada Senin (8/3).

"Krisis Suriah dapat menambahkan setidaknya 6 juta lebih pengungsi selama satu dekade lagi jika konflik, krisis keamanan dan kemerosotan ekonomi terus berlanjut," kata Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) dalam sebuah laporan.

"Sepuluh tahun sejak dimulainya krisis pengungsian terbesar sejak Perang Dunia kedua, pengamatan NRC menunjukkan bahwa diperkirakan rata-rata 2,4 juta pengungsian muncul di dalam dan di luar Suriah setiap tahun sejak dimulainya konflik," kata pernyataan itu.

Sekitar 467.000 orang telah kembali ke Suriah tahun lalu sementara 1,8 juta lainnya baru mengungsi, yang berarti untuk setiap orang yang kembali ke kampung halamannya dan hampir empat orang lagi mengungsi, menurut NRC.

Pengungsi Suriah di sekitar wilayah tersebut telah kehilangan harapan untuk kembali ke rumah dan penyediaan makanan untuk keluarga mereka, membayar sewa, atau mengurus biaya pengobatan.

"Semakin lama krisis ini tidak terselesaikan, semakin kami memprediksikan kemelaratan ekonomi menjadi faktor pendorong utama untuk perpindahan masyarakat lebih banyak lagi," kata Sekretaris Jenderal NRC Jan Egeland.

Suriah dilanda perang saudara yang ganas sejak awal 2011, ketika rezim Bashar al-Assad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga. Turki menampung sekitar 3,6 juta pengungsi Suriah, lebih banyak dari negara lain mana pun di dunia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika