REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Arab Saudi mengatakan dua upaya teroris yang menargetkan pelabuhan dan lingkungan perumahan oleh Houthi merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan norma internasional yang juga ditujukan pada ekonomi dunia, Selasa (9/3). Kabinet pun telah menindaklanjuti langkah-langkah untuk melindungi aset nasionalnya.
"Dengan cara yang menjaga keamanan energi global dan menghentikan serangan teroris," kata kantor berita negara Saudi SPA melaporkan.
Pasukan Houthi Yaman menembakkan drone atau pesawat nirawak dan rudal di jantung industri minyak Saudi pada akhir pekan. Serangan ini ditunjukan termasuk ke fasilitas Saudi Aramco di Ras Tanura yang penting untuk ekspor minyak bumi. Riyadh mengatakan, tidak ada korban jiwa atau kehilangan harta benda dalam serangan tersebut.
Menanggapi serangan baru itu, Kabinet Saudi menyatakan, langkah-langkah menjaga keamanan yang akan diambil bertujuan memastikan stabilitas pasokan energi. Upaya itu pun memperhatikan keamanan ekspor minyak bumi, dan keamanan lalu lintas laut, serta perdagangan global.
Kabinet juga mencatat pesan yang dibawa oleh delegasi permanen Perserikatan Bangsa-Bangsa ke Dewan Keamanan yang meminta komunitas internasional untuk memikul tanggung jawabnya terkait permusuhan dengan Houthi yang berpihak pada Iran. Saudi meminta pertanggungjawaban mereka yang harus bertanggung jawab.