Kamis 11 Mar 2021 16:53 WIB

Laporan PBB Sebut 12 Ribu Anak Suriah Wafat Akibat Perang

Perang saudara di Suriah telah merenggut masa depan anak-anak

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Seorang anak bermain di dekat rumah yang hancur akibat serangan udara di kota Idlib, Suriah. (AP Photo/Felipe Dana)
Foto: AP
Seorang anak bermain di dekat rumah yang hancur akibat serangan udara di kota Idlib, Suriah. (AP Photo/Felipe Dana)

REPUBLIKA.CO.ID, WISCONSIN – Badan Anak PBB (UNICEF) melaporkan pada Rabu (10/3), perang saudara yang terjadi di Suriah sejak 10 tahun telah menewaskan hampir 12 ribu anak Suriah. 

Dalam sebuah pernyataan, UNICEF memperingatkan perang tersebut telah merenggut masa depan anak-anak. Hampir 90 persen anak-anak membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Baca Juga

Laporan itu juga menguraikan dampak dari perang seperti harga rata-rata meningkat lebih dari 230 persen selama perang. 

Lebih dari 500 ribu anak di bawah usia lima tahun menderita stunting karena kekurangan gizi. Sementara itu, lebih dari dua juta anak putus sekolah yang 40 persennya adalah perempuan dan lebih dari 5.700 anak telah direkrut untuk ikut perang.

Dilansir Anadolu Agency, Kamis (11/3), jumlah anak yang menunjukkan gejala gangguan psikososial meninggat dua kali lipat pada 2020 akibat menderita kekerasan, syok, dan trauma. Saat ini, situasi di Suriah utara sangat mengerikan. Jutaan anak dan keluarga telah melarikan diri beberapa kali dari kekerasan.

Pada Maret 2011 lalu, 15 anak laki-laki ditahan dan disiksa pasukan Suriah karena menulis grafiti untuk mendukung pemberontakan Musim Semi Arab. UNICEF menunjukkan mereka memperluas operasi di Suriah untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan termasuk menyediakan hampir 900 ribu imunisasi rutin atau vaksinasi campak, mendapatkan akses pendidikan formal dan non-formal, dan meningkatkan pasokan air.

Laporan itu juga mendesak pihak-pihak yang bertikai agar segera meletakkan senjata dan berunding untuk mengakhiri perang saudara yang sudah berlangsung selama 10 tahun. 

Sumber: anadolu 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement