Jumat 12 Mar 2021 03:45 WIB

Denmark Tangguhkan Vaksin AstraZeneca Akibat Pembekuan Darah

Denmark dan Austria laporkan kematian usai penggunaan vaksin AstraZeneca

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang perawat mempersiapkan dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 (ilustrasi). Denmark telah menangguhkan pemberian suntikan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca selama dua minggu setelah ada laporan kasus pembekuan darah, termasuk satu kematian di Denmark pada Kamis (11/3).
Foto: AP Photo / Lee Jin-man
Seorang perawat mempersiapkan dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 (ilustrasi). Denmark telah menangguhkan pemberian suntikan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca selama dua minggu setelah ada laporan kasus pembekuan darah, termasuk satu kematian di Denmark pada Kamis (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Denmark telah menangguhkan pemberian suntikan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca selama dua minggu setelah ada laporan kasus pembekuan darah, termasuk satu kematian di Denmark pada Kamis (11/3). 

Pihak berwenang tidak merinci berapa banyak laporan kasus pembekuan darah yang terjadi, namun vaksin AstraZeneca akan ditangguhkan selama 14 hari.

"Kami dan Badan Obat-obatan Denmark harus menanggapi laporan kemungkinan efek samping yang serius, baik dari Denmark dan negara-negara Eropa lainnya," kata Direktur Otoritas Kesehatan Denmark, Soren Brostrom.

AstraZeneca dan European Medicines Agency (EMA) tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Sebelumnya, Austria telah menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca karena terjadi kematian akibat gangguan koagulasi dan penyakit akibat emboli paru-paru. Austria kini sedang menyelidiki penyebab kematian tersebut.

Awal pekan ini, EMA mengatakan bahwa produknya telah mengikuti kontrol kualitas yang ketat dan tidak ada kejadian merugikan serius yang dikonfirmasi terkait dengan vaksin. EMA telah melakukan kontak dengan otoritas Austria dan mendukung penuh penyelidikan mereka. EMA mengatakan, sejauh ini tidak ada bukti yang menghubungkan AstraZeneca dengan dua kasus di Austria.

Baca juga : Aturan Vaksin Covid-19 dan Sinyal Haji 2021

Sejauh ini ada 22 kasus gumpalan darah pada orang yang telah menerima vaksin AstraZeneca yang dilaporkan di antara 3 juta orang yang menerima vaksin serupa per 9 Maret. Badan Obat Denmark mengatakan telah meluncurkan penyelidikan terhadap vaksin bersama dengan badan terkait di negara-negara Uni Eropa lainnya serta EMA.

“Penting untuk ditekankan bahwa kami belum memilih untuk tidak menggunakan vaksin AstraZeneca, tetapi kami akan menahannya,” kata Brostrom.

Empat negara lain seperti Estonia, Lithuania, Luksemburg dan Latvia telah menghentikan inokulasi AstraZeneca sementara penyelidikan masih berlanjut. AstraZeneca telah mengirimkan satu juta dosis vaksin tahap pertama ke 17 negara di Uni Eropa. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement