REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Tiga nelayan Palestina dilaporkan tewas dalam ledakan drone Israel yang jatuh ke laut. Awalnya pesawat tak berawak Israel tengah mengudara di lepas pantai, kemudian jatuh ke laut dan meledak di jaring ketiga nelayan tersebut.
Seperti dilansir laman the Guardian, laporan terbaru ini diungkapkan oleh Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Hamas di Gaza pada Kamis (11/3) waktu setempat. Namun, juru bicara militer Israel belum mengomentari insiden ini.
Ledakan terjadi pada Ahad lalu, namun Israel membantah terlibat dalam insiden itu. Insiden terjadi pada saat milisi Palestina telah melakukan uji coba menembakkan roket ke laut.
Namun Pusat Hak Asasi Manusia Palestina mengatakan, bahwa kapal penangkap ikan itu mungkin menjadi korban insiden kecelakaan. Dalam penyelidikan ebebrapa hari, juru bicara kementerian dalam negeri Gaza, Eyad al-Bozom mengatakan tidak ada roket Palestina yang mengenai kapal penangkap ikan itu.
Sementara bagian dari drone quadcopter Israel yang membawa bahan peledak ditemukan dijaring para nelayan. Pesawat tak berawak itu meledak ketika para nelayan mengangkat jala mereka sehingga menewaskan ketiganya.
Bozom mengatakan, pesawat tak berawak Israel mungkin berada di dalam air sejak serangan Israel terhadap kapal angkatan laut Palestina pada 22 Februari di lepas pantai Gaza. Militer Israel jarang berkomentar secara terbuka tentang penggunaan drone pembawa bahan peledak.
Hamas, sebuah kelompok militan Islam, menguasai Gaza pada 2007. Gaza adalah rumah bagi 2 juta warga Palestina, sejak itu berada di bawah blokade yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir, yang mengutip masalah keamanan untuk tindakan tersebut.