REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Juru bicara Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Harry Roque mengonfirmasi pada Senin (15/3) bahwa dia positif Covid-19. Dia mengaku belum menghubungi maupun bertemu Presiden Duterte sejak menerima hasil tesnya.
Roque mengatakan, dia secara teratur menguji dirinya sendiri sebelum bertemu dengan Duterte hingga hasil Senin yang mengejutkan. Terakhir kali dia bersama Duterte adalah pada 11 Maret. "Saya telah dites negatif sehari sebelum pertemuan dan menjaga jarak dari presiden," kata dia.
Roque mengatakan, tidak menunjukkan gejala dan akan terus bekerja dari jarak jauh di fasilitas isolasi. Berita tentang diagnosis Roque datang ketika Filipina mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Negara tersebut mencatat hampir 10 ribu infeksi baru Covid-19 ditambahkan ke penghitungan total selama akhir pekan. Meningkatnya infeksi Covid-19 telah memicu kekhawatiran akan kembalinya negara pada mode lockdown total.
Namun, Roque mengatakan itu tidak mungkin, setidaknya untuk bulan ini, karena kapasitas rumah sakit di negara itu tetap di bawah tingkat kritis. Tepat setahun yang lalu ketika Duterte memberlakukan salah satu lockdown terpanjang dan terketat di dunia di ibu kota Manila dan provinsi lain untuk mengekang penyebaran virus corona.
Dia secara bertahap melonggarkan pembatasan untuk menghidupkan kembali ekonomi, yang mengalami kontraksi terburuk dalam catatan tahun lalu. Duterte mengatakan, dia akan membuka kembali ekonomi lebih jauh setelah jutaan orang telah divaksinasi Covid-19, terutama mereka yang tinggal di sekitar kota besar.