REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki menargetkan untuk memproduksi vaksin lokalnya pada akhir 2021. Hal itu dikatakan Menteri Industri dan Teknologi negara itu Mustafa Varank pada Senin (15/3).
Berbicara dalam acara Program Sektor Kompetitif, yang diselenggarakan bersama oleh Turki dan Uni Eropa (UE), Varank mengatakan Turki akan memulai uji coba vaksin lokal pada manusia setelah mendapat izin dari Badan Obat dan Alat Kesehatan Turki (TITCK).
"Untuk tiga kandidat vaksin - inaktif, VLP dan berbasis adenovirus - TITCK telah menerima persetujuan," kata Varank.
Menyoroti proses pembuatannya akan memakan waktu lama, Varank mengatakan ada “perang vaksin” di dunia dan negara-negara miskin tidak menerima vaksin.
"Oleh karena itu, kami tahu bahwa vaksin yang akan kami kembangkan akan menjadi keberhasilan penting dalam memerangi pandemi yang akan berlanjut selama bertahun-tahun, dan kami sedang mempersiapkan untuk membagikannya ke negara lain," tutur dia.
Dia mengatakan bahwa ada beberapa proyek vaksin di universitas Turki.
"Misalnya, salah satu profesor di Kayseri saat ini sedang melakukan studi Fase 2 tentang kandidat vaksin, dan dia hampir pindah ke Fase 3,” tukas dia.