REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan Obat Eropa (EMA) pada Senin (15/3) melanjutkan penyelidikan atas kemungkinan efek samping vaksin buatan AstraZeneca yang dikembangkan bersama Oxford University.
Setelah sejumlah negara Eropa menyetop penggunaan vaksin baru-baru ini, EMA menginvestigasi lebih lanjut laporan orang-orang yang mengalami penggumpalan darah setelah disuntik vaksin dalam beberapa pekan terakhir.
"Memang efek samping itu, seperti jumlah trombosit yang rendah, terjadi pada sejumlah kecil orang yang menerima vaksin," kata EMA.
EMA menggarisbawahi bahwa mereka bekerja sama dengan AstraZeneca, pakar kelainan darah, dan otoritas kesehatan lainnya dalam penyelidikan itu. Analisis mendalam terhadap semua data terkait akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Sejauh ini, Jerman, Prancis, Italia, Irlandia, Belanda, Denmark, dan Norwegia telah menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca.