REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris meluncurkan pendanaan baru senilai 150 juta poundsterling atau sekira Rp 3 triliun, Selasa (16/3), untuk melindungi hutan hujan dunia. Ini ditujukan ke wilayah yang setara dengan luas Flores dan Bali, untuk memangkas jutaan ton emisi karbon dan meningkatkan kehidupan lebih dari 600.000 orang di komunitas hutan tropis di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, ini adalah sebuah kabar baik, meskipun saat ini kita hanya mengetahui angka globalnya secara keseluruhan. Ia belum bisa memastikan kemana dana ini akan dibelanjakan,
“Indonesia adalah kandidat utama yang dapat memperoleh keuntungan dari pendanaan ini. Saya berharap inisiatif ini dapat mendukung pekerjaan besar yang berlangsung di Indonesia saat ini – yaitu memperluas peluang ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di dalam atau sekitar kawasan hutan, sambil membantu kelompok masyarakat tersebut mengelola hutan secara berkelanjutan,” ujar Owen dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa.
Owen menjelaskan, banyak perusahaan dan bisnis mulai menetapkan rencana pencapaian target nol bersih. Mereka berupaya mengimbangi emisi yang tak dapat mereka hindari.
“Mekanisme ini adalah yang pertama diluncurkan, bertujuan untuk memobilisasi modal swasta untuk mendukung dan melindungi hutan dunia. Saat kita berupaya memerangi perubahan iklim, hutan adalah sekutu terbesar umat manusia," kata Owen.
Melalui Program Mobilisasi Finansial untuk Hutan ini, Pemerintah Inggris menginvestasikan dana tersebut untuk bisnis dan investor yang mendukung dan melaksanakan proyek penggunaan lahan berkelanjutan dan melindungi kawasan hutan hujan seperti Amazon dan lembah sungai Indonesia di masyarakat yang rentan terhadap perubahan iklim. Hal ini juga diharapkan dapat menarik investasi swasta sebanyak 850 juta poundsterling. Dana itu untuk mendukung ribuan pekerjaan yang mendukung pelestarian lingkungan di berbagai sektor, seperti pertanian, pangan, dan teknologi di wilayah-wilayah tersebut.
Upaya itu diperkirakan akan berkontribusi mengurasi emisi karbon sebanyak 23 dan dampak iklim pada dekade berikutnya. Semua itu untuk memenuhi tujuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.
Pendanaan ini akan membantu menghilangkan 28 juta ton CO2 dari atmosfer. Ini setara dengan seluruh emisi CO2 London setiap tahunnya selama 15 tahun ke depan.
Pendanaan ini akan dilakukan melalui investasi pada proyek-proyek ramah lingkungan seperti panen berkelanjutan pada kacang-kacangan, biji-bijian dan kopi, pemulihan kerusakan hutan, pengembangan diversifikasi pangan sebagai upaya pencegahan erosi, dan peluncuran kegiatan konservasi.