Rabu 17 Mar 2021 09:46 WIB

Sempat Skeptis, Presiden Brasil Ubah Sikap Hadapi Covid-19

Bolsonaro mulai melihat sikap skeptisnya sebagai ancaman utama untuk terpilih lagi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Presiden Brasil Jair Bolsonaro
Foto: AP/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jair Bolsonaro

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro memberhentikan seorang pensiunan militer dari posisi sebagai dewan regulator kesehatan federal Brasil, Anvisa. Itu adalah indikasi bahwa Bolsonaro mulai menangani pandemi virus corona dengan lebih serius. 

Awalnya, Bolsonaro memilih seorang pensiunan militer yaitu Jorge Luiz Kormann untuk menjadi anggota dewan Anvisa, yang mengawasi persetujuan vaksin Covid-19. Kormann sebelumnya berada di Kementerian Kesehatan yang dipimpin militer. Pemindahannya ke peran teknokratis penting di Anvisa menarik perhatian luas dan menimbulkan keraguan. 

Baca Juga

Namun, Bolsonaro sekarang telah memberhentikan Kormann dan mengusulkan Romison Rodrigues Mota untuk menggantikannya. Mota adalah seorang pegawai negeri sipil yang sudah menjabat sebagai penjabat direktur Anvisa.

Pemberhentian Kormann tampaknya menjadi bagian dari perubahan yang lebih luas dalam sikap Bolsonaro terhadap pandemi virus corona. Bolsonaro dihadapkan dengan ketidakpuasan masyarakat yang meningkat atas rekor kematian dan peluncuran vaksin yang lambat. Perombakan Anvisaa adalah pertanda bahwa, Bolsonaro mulai melihat sikap skeptisnya sebagai ancaman utama bagi harapannya untuk terpilih kembali pada 2022.

Sejak virus corona menyerang Brasil, Bolsonaro mengecam penggunaan masker. Dia juga menolak menggunakan masker dan menganggap bahwa virus corona seperti flu biasa. Namun, belum lama ini dia muncul di hadapan publik dengan menggunakan masker. 

Bolsonaro juga menolak untuk disuntik vaksin Covid-19. Namun media lokal melaporkan, Bolsonaro bersedia untuk divaksinasi, meskipun dia tidak ingin ada pengambilan foto saat dia menerima vaksin Covid-19. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement