REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina telah memutuskan untuk sementara waktu melarang masuknya warga negara asing dan membatasi masuknya warga negara Filipina. Negara itu hanya akan menerima 1.500 orang per hari yang kembali dari bandara internasional Manila
Sebuah badan pemerintah yang menangani pandemi mengatakan, pembatasan perjalanan selama sebulan akan dimulai Sabtu (20/3). Langkah itu bertujuan untuk mencegah penyebaran strain virus corona dari negara lain yang diyakini lebih menular.
Kelompok yang diizinkan masuk akan sangat terbatas. Izin tersebut pun akan diberikan kepada pekerja Filipina yang tinggal di rumah.
Philippine Airlines mengatakan akan mengumumkan beberapa pembatalan penerbangan untuk mematuhi pembatasan sementara. Manila dan kota-kota lain di wilayah ibu kota memberlakukan kembali jam malam yang mulai sejak pukul 19.00 waktu setempat. Aturan ini akan berlaku selama dua minggu mulai Senin (22/3).
Aturan ketat itu terjadi akibat negara itu berjuang untuk menahan lonjakan infeksi virus korona yang mengkhawatirkan. Pemerintah pun akan mengunci puluhan desa di tengah lonjakan infeksi yang oleh beberapa pejabat dikaitkan dengan kelalaian publik. Sedangkan kritikus menyalahkan kegagalan tanggapan pemerintah terhadap pandemi.
Filipina telah melaporkan lebih dari 631.300 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, dengan 12.848 kematian. Angka itu menjadi jumlah tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia.