REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina menerima paket pertama vaksin Covid-19 dari Covax pada Rabu (17/3). Hal itu diharapkan dapat membantu Palestina melaksanakan kampanye vaksinasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Vaksin dari Covax itu mendarat di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel. Selanjutnya mereka diangkut menggunakan truk ke Ramallah. Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, mereka menerima 38 ribu dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan 24 ribu dosis vaksin AstraZeneca.
Vaksin Pfizer-BioNTech akan mulai digunakan dalam program vaksinasi pada Ahad (21/3). Sementara AstraZeneca bakal disimpan sampai ada keputusan ilmiah dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Saat ini WHO tengah meninjau laporan efek samping AstraZeneca dari beberapa negara. Hal itu menyusul adanya kasus pembekuan darah pada sejumlah pasien yang sudah menerima vaksin tersebut.
Sepertiga dari vaksin Covax telah dialokasikan untuk Gaza. Pejabat kesehatan di Gaza mengungkapkan sekitar 8.500 warga di sana telah menerima dosis pertama vaksin Sputnik V asal Rusia. Sementara di Tepi Barat, terdapat 5.000 warga yang juga sudah mendapatkan suntikan pertama Sputnik V.
Palestina berharap dapat memvaksinasi 20 persen populasi dengan menggunakan paket vaksin dari Covax. Sejauh ini Tepi Barat, yang dihuni 3,1 juta warga Palestina, telah melaporkan 146.359 kasus Covid-19. Wilayah itu sudah mencatatkan 1.667 kematian.
Sementara Gaza yang berpopulasi dua juta jiwa, telah mencatatkan 57.891 kasus Covid-19. Sebanyak 572 warga di sana meninggal akibat terinfeksi virus korona.
Terkait Covax, ia adalah program yang dipimpin WHO. Tujuannya adalah menyediakan vaksin bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.