REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Regulator farmasi Australia mengatakan peluncuran vaksin untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) dari AstraZeneca akan terus berlanjut. Sebelumnya, terdapat kekhawatiran mengenai efek samping serius pada penerima.
Efek samping tersebut telah dilaporkan dan membuat beberapa negara di Eropa memutuskan menghentikan vaksinasi dari AstraZeneca. Kepala Administrasi Barang Terapeutik Australia John Skerritt mengatakan telah mengadakan pembicaraan dengan puluhan negara Eropa terkait masalah tersebut.
Namun, bukti yang ada saat ini menunjukkan belum ada alasan kuat untuk menghentikan program vaksinasi Covid-19 dari AstraZeneca. “Kami melihat bukti awal dan sementara bekerja sangat dekat dalam hal ini. Kami tidak memiliki sinyal itu harus dihentikan di Australia,” ujar Skerritt dalam sebuah wawancara di televisi Australia Broadcasting Corp, Rabu (17/3).
Jerman, Prancis, Italia, dan beberapa negara Eropa lainnya dilaporkan menangguhkan sementara penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca dan menunggu hasil penyelidikan kasus efek samping terhadap penerima tentang trombosit otak. Meski demikian, pengawas obat Eropa mengatakan manfaat vaksin tetap lebih besar dibandingkan risikonya.
Australia mulai melakukan vaksinasi Covid-19 dengan produk dari AstraZeneca pada 7 Maret. Negara ini juga telah mengamankan hampir 54 juta dosis untuk populasi yang mencapai 25 juta.
Sementara itu, vaksinasi dengan vaksin Covid-19 dari Pfizer - BioNTech di Australia telah dimulai pada Februari. Negara bagian New South Wales melaporkan satu kasus infeksi virus corona jenis baru yang didapat secara lokal dari seorang pelancong luar negeri yang kembali di karantina hotel.
Baca juga : Sinovac, Made In China yang Mulai Unjuk Gigi
Seorang penjaga keamanan di hotel yang sama juga dilaporkan tertular virus corona jenis baru pada awal pekan ini, mengakhiri nol kasus di Wales selama hampir dua bulan terakhir. Australia telah melaporkan nol atau kasus harian hanya satu digit selama beberapa pekan. Secara total, terdapat lebih dari 29.100 kasus Covid-19 dan 909 kematian di Australia sejak pandemi dimulai pada awal tahun ini.